Radio Digital menawarkan berbagai fitur dan fungsi termasuk peningkatan kapasitas sistem, meningkatkan efisiensi spektrum (frekuensi), komunikasi data yang terintegrasi dan komunikasi suara yang lebih jernih dibandingkan produk analog.

Ada dua standar utama yang tersedia pada teknologi radio digital ini yaitu:

  1. DMR (Digital Mobile Radio)
  2. dPMR (Digital Private Mobile Radio).

DMR menggunakan teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) di mana saluran lebar pita suara standar 12,5kHz dibagi menjadi dua saluran virtual 6.25kHz. Pembagian ini sering disebut menjadi dua ‘timeslots’ atau kanal pembicaraan.

dPMR menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access). Di sini saluran 12.5kHz diiris di tengah memberikan dua saluran yang dengan masing-masing bandwidth 6.25kHz.

Kedua sistem ini menunjukkan karakteristik yang berbeda dan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu manfaat utama radio digital di kedua teknologi ini adalah kemudahan untuk menggabungkan jaringan yang berjauhan menggunakan Internet. Sekarang sangat mudah membuat jaringan banyak site  dengan cepat dan hemat biaya di berbagai lokasi yang beragam. Ada juga berbagai aplikasi perangkat lunak dari pihak ketiga yang dirancang untuk memanfaatkan teknologi ini.  Termasuk aplikasi pengiriman data, pelacakan posisi (GPS), interkoneksi dengan telepon, pesan teks dan lain lain.

digital radio

Kelebihan-kelebihan Radio Digital

Radio Digital memiliki banyak keunggulan dibandingkan teknologi radio analog seperti:

  1. Hemat frekuensi radio
  2. Suara yang lebih jernih
  3. Hemat energi. Radio digital mampu menghemat baterai hingga 40% dibandingkan radio analog.
  4. Fitur panggilan individual (private call), panggilan hanya dalam 1 group (group call), dan panggilan ke semua radio dalam 1 jaringan (broadcast)
  5. Komunikasi yang aman (seperti algoritma enkripsi 256-bit) dan fitur Scrambler
  6. Pelacakan posisi pemegang radio (GPS) dan Geofencing
  7. dll

Point To Point

Jaringan komunikasi radio dengan skala kecil yang  berada di dalam 1 lokasi dapat menggunakan sistem point to point (PTP) dimana pada jarak tertentu satu radio HT bisa berkomunikasi langsung dengan radio yang lain, tanpa menggunakan infrastruktur pendukung seperti repeater. Sistem ini biasanya digunakan dalam 1 gedung dengan beberapa lantai, atau dalam satu area pabrik yang berskala kecil.

RADIO POINT TO POINT

Repeater Konvensional

Jika jarak jangkauan HT dengan HT tidak bisa diandalkan lagi maka digunakan sistem yang lebih besar yang menggunakan infstruktur repeater dimana cakupan areanya lebih luas sistem ini lebih sering disebut Konvensional. Pada sistem konvensional ini repeater dapat juga di hubungkan ke sistem monitoring (ruang kontrol / dispatcher) REPEATER KONVENSIONAL

Multisite

Untuk area yang lebih luas, dimana satu repeater tidak dapat mengcover seluruh area yang di inginkan, sistem konvensiolan tadi dapat dikembangkan lebih luas lagi dengan menggunakan beberapa repeater yang digabungkan dalam satu jaringan (Multisite). Pada produk Hytera sistem ini disebut Multisite Connect dan di Motorola disebut IP Site Connect (IPSC) DMR Tier 2 Standar DMR Tier 2 dirancang sebagai pengganti jaringan radio trunking yang lebih sederhana dan hemat biaya. Sistem ini dikembangkan sebagai alternatif jaringan radio digital yang lebih terjangkau dibawah PMR, TETRA atau P25. Sistem ini akan kami bahas lebih lengkap silahkan klik disini

REPEATER KONVENSIONAL